KUMPULAN TUGAS KULIAH DAN MAKALAH _ADMINISTRASI _ADMINISTRASI NEGARA _ADMINISTRASI PUBLIK _KEBIJAKAN _MANAGEMEN _ORGANISASI _KEAGAMAAN _DAN LAIN LAIN

Wednesday 26 April 2017

Kontribusi Manajemen Strategik dalam Perumusan danVisi yang Unggul



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Visi merupakan pedoman bagi sebuah organisasi untuk berjalannya perkembangan organisasi itu sendiri. Biasanya pemerintahan yang baru selalu membuat membuat visi yang akan diberitakan pada masyrakatanya. Namun terkadang dalam menyusunannya, selalu tidak sesuai dengan tindakan yang nyata. Sehingga jelas bahwa kegagalan dalam mewujudkan visi akan berpengaruh pada program yang nantinya akan dilakukan.
Agar visi dapat berjalan sebagaimana mestinya, maka dibutuhkan konsep manajemen strategic dalam pembentukannya. Dengan menggunakan komponen-komponen dalam menyusunan visi maka akan terdapat keseimbangan antara harapan dan kenyataan.
Tapi sayangnya saat ini banyak sekali organisasi yang kurang menyesuaikan dengan manajemen strategi sehingga banyak penyimpangan dalam penerapan Visi. Untuk itu perlu di kaji lebih dalam mengenai sistem yang seperti apa dalam manajemen strategik yang paling tepat. Dengan begitu sebuah organisasi bisa berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan visi yang telah di buat.
1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian manajemen strategik?
2.      Apa pengertian dan makna dari Visi?
3.      Bagaiaman kontribusi manajemen strategik dalam merumuskan visi yang unggul?
1.3 Tujuan
1.      Menjelaskan pengertian manajemen strategik.
2.      Menjelaskan makna dari Visi.
3.      Menjabarkan kontribusi manajemen strategik dalam merumuskan visi yang unggul.







BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Strategi
            Manajemen strategik adalah suatu seni dan ilmu dari pembuatan (formulating), penerapan (implementing), dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis antar  fungsi-fungsi yang emungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa datang.”
Dari definisi diatas, terdapat dua hal penting yang dapat disimpulkan yaitu bahwa:
1.      Manajemen strategik, memfokuskan pada penyatuan/penggabungan aspek-aspek pemasaran, riset dan pengembangan keuangan/akuntansi dan produksi/operasional dari sebuah bisnis. Karena ia mengintegrasikan semua fungsi-fungsi bisnis , maka manjemen strategik dijadikan nama untuk mata kulaih di dalam administrasi bisnis.
2.      Manajemen strategis terdiri atas tiga proses:
a.       Pembuatan strategi, yang meliputi pengembangan misi dan tujuan jangka panjang, pengidentifikasian peluang dan ancaman dari luar serta kekuatan dan kelemahan perusahaan, pengembangan alternatif-alternatif strategi dan penentuan strategi yang sesuai untuk di adopsi.
b.      Penerapan strategi, meliputi penentuan sasaran operasional tahunan, kebijakan perusahaan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber-sumber daya agar strategi yang telah ditetapkan dapat diimplementasikan.
c.       Evaluasi/kontrol strategi, mencakup usaha-usaha untuk memonitor seluruh hasil-hasil dari pembuatan dan penerapan strategi termasuk mengukur kinerja individu dan perusahaan serta mengambil langkah-langkah perbaikan jika diperlukan.
Strategik selalu “memberikan sebuah keuntungan”, sehingga jika  proses manajemen yang dilakukan oleh prusahaan gagal untuk menciptakan keuntungan bagi prusahaan/organisasi  maka proses manajeman tersebut tidak dapat disebut manajemen strategik. [1]





2.2 Pengertian Visi
Visi Ialah suatu pernyataan niat yang dirumuskan dengan seksama, yang menentapkan tujuan atau keadaan masa depan yang secara khusus dinginkan oleh seseorang atau kelompok. Visi merupakan titik permulaan dari kenyataan hari esok. Visi yang benar memiliki daya penggerak yang kuat. Visi yang benar dan wajar dipercayai bersama-sama oleh semua anggota organisasi, karena:
a.       Mungkin dicapai
b.      Mempunyai keunggulan dalam jangka panjang.
A.    Menurut para ahli :
·      Menurut Wibisono (2006 : 43).
Visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Dengan kata lain, visi dapat dikatakan sebagai pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.
·      Nawawi (2002 : 122)
Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi di masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler yang dikutip oleh Nawawi.
Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa visi adalah cita - cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.
Visi yang benar adalah ide yang sangat ampuh yang dapat membuat loncatan awal ke masa depan dengan memadukan tenaga, talenta (kecakapan), dan berbagai sumberdaya untuk mewujudkannya.
Dengan demikian visi memiliki makna sebagai berikut:
·         Visi memiliki daya tarik dan menyebabkan orang lain membuat komitmen, membangkitkan tenaga dan semangat.
·         Visi menciptakan makna bagi kehidupan organisasi.
·         Visi menciptakan standar yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan program.
·         Visi yang sama dapat digunakan orang luar untuk mengukur manfaat program (yang kita miliki) bagi masyarakat luar.
·         Visi menjadi jembatan utama antara apa yang kita kerjakan sekarang dengan apa yang dingin diwujudkan oleh program untuk masa depan.
·         Visi adalah prasyarat utama untuk perencanaan strategik. Oleh sebab itu, dengan visi yang benar missionstatement dapat dirumuskan.
Visi yang benar memiliki beberapa kriteria dasar :
·         Berorientasi ke depan bukan sekedar proyeksi dari Status quo.
·         Merupakan suatu u topia , yakni keyakinan akan adanya kemungkinan untuk menuju keadaan yang lebih baik bagi organisasi.
·         Benar dan cocok bagi organisasi, konsisten dengan sejarah, budaya dan nilai-nilai organisasi.
·         Menetapkan standar keunggulan dan merefleksikan cita-cita yang tinggi.
·         Memperjelas arah dan tujuan.
·         Merangsang inspirasi, antusiasme, dan komitmen.
·         Merefleksikan keunikan, kompetensi yang menonjol, dan apa yang ingi diperjuangkan.
·         Merefleksikan ambisi yang kuat.
B.       Proses Pengembangan Visi
Pengembanga visi dilakukan melalui 4 (empat) fase, yakni:
1)      Audit Visi
Pada fase ini diperbincangkan berbagai pertanyaan mengenai sifat dasar organisasi, metode kerja dan arah yang sedang dituju pada saat ini.
2)      Lingkup Visi
Pada fase ini dipelajari masyarakat pendukung atau masyarakat yang dilayani untuk digunakan sebagai acuan dan arahan dalam mengukur keberhasilan pengamalan visi.
3)      Konteks Visi
Inilah fase dimana kita diharapkan untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan perkembangan di masa depan dari segi-segi : ekonomi, teknologi, kemasyarakatan, dan lain sebagainya yang akan mempengaruhi arah dan pencapaian tujuan yang dinginkan oleh organisasi.
4)        Pemilihan Visi
Pada fase terakhir ini berbagai alternatif visi dirancang dan diperbandingkan satu dengan yang lain untuk pada akhirnya dibuat formulasi pernyataan visi yang baru disetujui bersama.

2.3 Kontribusi manajemen strategik dalam perumusan visi yang unggul
A.  Sistem Manajemen Strategi
Sistem manajemen strategis adalah proses merumuskan dan mengimplementasikan strategi untuk mewujudkan visi secara terus menerus secara terstruktur. Strategi adalah pola tindakan terpilih untuk mencapai tujuan tertentu. Pada mulanya, sistem manajemen strategis bercirikan :
·         Mengandalkan anggaran tahunan
·         Berjangka panjang dan berfokus pada kinerja keuangan.
Penerapan sistem manajemen strategis yang demikian di banyak perusahaan swasta mengalami kegagalan. Sebab-sebabnya antara lain :
·         Hanya 25% manajer yang memiliki insentif yang terhubung ke strategi
·         60% perusahaan tidak menghubungkan anggarannya ke strategi
·         85% dari tim eksekutif menghabiskan waktu kurang dari satu jam untuk membahas strategi tiap bulan
·         5% pegawai yang memahami strategi.
Namun sistem manajemen strategis tetap diperlukan karena perusahaan dituntut untuk berkembang secara terencana dan terukur, sehingga memerlukan peta perjalanan menghadapi masa depan yang tidak pasti, memerlukan langkah-langkah strategis, dan perlu mengarahkan kemampuan dan komitmen SDM untuk mewujudkan tujuan perusahaan.

B.  Konsepsi balanced scorecard
Kemunculan gagasan balanced scorecard berawal dari temuan riset Kaplan dan Norton (dari Harvard Business School) pada awal tahun 1990an. Konsep awal balanced scorecard berdasarkan riset tersebut ditulis pada tahun 1992 di majalah prestisius Harvard Business Review. Pada tahun 1996 Norton dan Kaplan menerbitkan buku The Balanced Scorecard – Translating Strategy into Action, berdasarkan pengalaman mereka dalam menerapkan balanced scorecard pada banyak perusahaan di Amerika.
Balanced scorecard secara singkat adalah suatu sistem manajemen untuk mengelola implementasi strategi, mengukur kinerja secara utuh, mengkomunikasikan visi, strategi dan sasaran kepada stakeholders.
Kata balanced dalam balanced scorecard merujuk pada konsep keseimbangan antara berbagai perspektif, jangka waktu (pendek dan panjang), lingkup perhatian (intern dan ekstern). Kata scorecard mengacu pada rencana kinerja organisasi dan bagian-bagiannya serta ukurannya secara kuantitatif.
Balanced scorecard memberi manfaat bagi organisasi dalam beberapa cara:
ü menjelaskan visi organisasi
ü menyelaraskan organisasi untuk mencapai visi itu
ü mengintegrasikan perencanaan strategis dan alokasi sumber daya
ü meningkatkan efektivitas manajemen dengan menyediakan informasi yang tepat untuk mengarahkan perubahan

C.  Penerapan Balanced scorecard di Perusahaan dan Pemerintahan
·         Balanced scorecard di Perusahaan
Balanced scorecard adalah metoda yang dikembangkan Kaplan dan Norton untuk mengukur setiap aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam rangka merealisasikan tujuan perusahaan tersebut. Balanced scorecard semula merupakan aktivitas tersendiri yang terkait dengan penentuan sasaran, tetapi kemudian diintegrasikan dengan sistem manajemen strategis. Balanced scorecard bahkan dikembangkan lebih lanjut sebagai sarana untuk berkomunkasi dari berbagai unit dalam suatu organisasi. Balanced scorecard juga dikembangkan sebagai alat bagi organisasi untuk berfokus pada strategi.
Peran balanced scorecard dalam sistem manajemen strategis adalah :
a.       Memperluas perspektif dalam setiap tahap sistem manajemen strategis
b.      Membuat fokus manajemen menjadi seimbang
c.       Mengaitkan berbagai sasaran secara koheren
d.      Mengukur kinerja secara kuantitatif.
Penggunaan balanced scorecard dalam konteks perusahan swasta ditujukan untuk :
a.       Menghasilkan proses yang produktif dan cost effective
b.      Menghasilkan financial return yang berlipat ganda dan berjangka panjang
c.       Mengembangkan sumber daya manusia yang produktif dan berkomitmen
d.      Mewujudkan produk dan jasa yang mampu menghasilkan value terbaik bagi customer/pelanggan.
Balanced scorecard diyakini dapat mengubah strategi menjadi tindakan, menjadikan strategi sebagai pusat organisasi, mendorong terjadinya komunikasi yang lebih baik antar karyawan dan manajemen, meningkatkan mutu pengambilan keputusan dan memberikan informasi peringatan dini, serta mengubah budaya kerja.
Potensi untuk mengubah budaya kerja ada karena dengan balanced scorecard dapat menjadikan:
a.       Perusahaan lebih transparan
b.      Informasi dapat diakses dengan mudah
c.       Pembelajaran organisasi dipercepat
d.      Umpan balik menjadi obyektif, terjadwal, dan tepat untuk organisasi dan individu
e.       Membentuk sikap mencari konsensus karena adanya perbedaan awal dalam menentukan sasaran, langkah-langkah strategis yang diambil, ukuran yang digunakan, dll.
Kelebihan sistem manajemen strategis berbasis balanced scorecard dibandingkan konsep manajemen yang lain adalah  bahwa ia menunjukkan indikator outcome dan output yang jelas, indikator internal dan eksternal, indikator keuangan dan non-keuangan, dan indikator sebab dan akibat.
Balanced scorecard paling tepat disusun pada saat-saat tertentu, misalnya ketika ada merjer atau akuisisi, ketika ada tekanan dari pemegang saham, ketika akan melaksanakan strategi besar dan ketika organisasi berubah haluan atau akan mendorong proses perubahan. balanced scorecard juga diterapkan dalam situasi-situasi yang rutin, antara lain :
a.         Pada saat menyusun rencana alokasi anggaran
b.        Menyusun manajemen kinerja
c.         Melakukan sosialisasi terhadap kebijakan baru
d.        Memperoleh umpan balik
e.         Meningkatkan kapasitas staf.
·         balanced scorecard di Pemerintahan
Pemerintah pada era sekarang ini, baik pemerintah pusat, daerah maupun lokal diharapkan untuk menjadi :
ü  Akuntabel
ü  Kompetitif
ü  Ramah rakyat
ü  Berfokus pada kinerja.
Organisasi pemerintah juga ditantang untuk memenuhi harapan berbagai kelompok stakeholders (yaitu penerima layanan, karyawan, lembaga pemberi pinjaman/hibah, masyarakat, dan pembayar pajak). Tuntutan ini mengharuskan organisasi pemerintah untuk bertindak profesional sebagaimana yang dilakukan oleh organisasi swasta.
Organisasi pemerintah harus mempunyai sistem manajemen strategis. Karena dunia eksternal adalah sangat tidak stabil, maka sistem perencanaan harus mengendalikan ketidak-pastian yang ditemui. Organisasi pemerintah, dengan demikian, harus berfokus strategi. Strategi ini lebih bersifat hipotesis, suatu proses yang dinamis, dan merupakan pekerjaan setiap staf. Organisasi pemerintah harus juga merasakan, mengadakan percobaan, belajar, dan menyesuaikan dengan perkembangan.
Agar organisasi pemerintah dapat berfokus pada strategi yang sudah dirumuskan, maka organisasi pemerintah juga harus menterjemahkan strategi ke dalam terminologi operasional, menyelaraskan organisasi dengan strategi (dan bukan sebaliknya), memotivasi staf sehingga membuat strategi merupakan tugas setiap orang, menggerakkan perubahan melalui kepemimpinan eksekutif, dan membuat strategi sebagai suatu proses yang berkesinambungan.

PRESPEKTIF
SWASTA
PEMERINTAH
Finansial
Pemegang saham
DPR,pembayar pajak,konstituen
Pelanggan
Pelanggan
Orang yang menggunakan jasa/pelayanan publik
Proses proses internal
Membuat prosuk yang diunggulkan
Memerikan pelayanan secara kompetitif
Pertumbuhan & karyawan,direksi  pembelajaran

Pejabat politik (menten),pegawai pemerintah

D.  Contoh Penerapan
Berikut ini adalah konsep balanced scorecard untuk kota Charlotte (AS) untuk menunjukkan perbedaannya dengan organisasi swasta seperti yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu.
Ada tujuh komponen dalam balanced scorecard  Kota Charlotte, yaitu: visi, tema strategis (atau area fokus), prinsip strategis, perspektif, sasaran, kaitan, dan ukuran & target.
·         Visi : Visi Kota Charlotte secara singkat adalah untuk menjadi
“pilihan masyarakat untuk hidup, bekerja dan berekreasi”.
·         Tema strategis atau area fokus :
Dewan Kota menetapkan lima tema strategis atau area fokus sebagai strategi untuk mencapai visi kota :
ü  Ketenteraman warga (community safety)
ü  Kemandirian kota (city-within-city)
ü  Kemajuan ekonomi (economic development)
ü  Tranportasi (transportation)
ü  Mereformasi birokrasi (restructuring government).
·         Prinsip strategis :
Penerapan prinsip strategis adalah untuk membantu memastikan bahwa kota Charlotte akan menjadi pilihan masyarakat.
Ada delapan prinsip strategis yang ditetapkan dan disebut Prinsip Pertumbuhan Cerdas (Smart Growth Principles), yaitu:
1.      Mempertahankan kapasitas perencanaan penggunaan lahan
2.      Mengupayakan keputusan penggunaan lahan yang efektif
3.      Memperkuat masyarakat melalui lingkungan yang sehat
4.      Merancang kota untuk mendukung kehidupan yang harmonis
5.      Melindungi lingkungan
6.      Memperluas aneka pilihan transportasi
7.      Menggunakan investasi publik sebagai katalisator untuk mencapai hasil yang diinginkan
·         Perspektif :
Dengan penekanan pada "keseimbangan", balanced scorecard Kota Charlotte menggunakan empat perspektif untuk menjawab kebutuhan pelayanan yang diinginkan oleh masyarakat.
1.      Perspektif Pelanggan : Melayani pelanggan.
Manajer kota harus mengetahui apakah pemerintah kota betul-betul memenuhi kebutuhan masyarakat. Mereka harus menjawab pertanyaan :
Apakah organisasi menyediakan apa yang diinginkan oleh masyarakat?
2.      Perspektif Proses Internal : Menyediakan pelayanan secara kompetitif.
Manajer kota harus berfokus pada tugas penting yang  memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Manajer kota harus menjawab pertanyaan :
Dapatkah pemerintah kota meningkatkan pelayanan dengan mengubah cara pelayanan itu disampaikan?
3.        Perspektif Keuangan : Mengelola anggaran secara akuntabel.
Manajer kota harus berfokus pada bagaimana cara memenuhi kebutuhan pelayanan secara efisien. Mereka harus menjawab pertanyaan :
Apakah pelayanan yang diberikan telah dilaksanakan dengan biaya yang rendah?
4.        Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan : Mengembangkan kapasitas karyawan.
Kemampuan organisasi untuk meningkatkan dan memenuhi permintaan masyarakat terkait secara langsung dengan kemampuan karyawan untuk memenuhi permintaan itu. Pemerintah kota harus menjawab pertanyaan :
Apakah pemerintah kota menggunakan teknologi yang sesuai dan melakukan pelatihan karyawan untuk kemajuan yang berlanjut?
·         Sasaran :
Kota Charlotte memilih 16 sasaran perusahaan untuk scorecard organisasinya. Setiap sasaran organisasi secara garis besar digambarkan sedemikian sehingga ia memberikan konteks untuk mencapai apa organisasi itu dibentuk. Hubungan antara lima area fokus, empat perspektif dan 16 sasaran organisasi merupakan panduan bagi setiap unit dan karyawan dalam melaksanakan kegiatannya.
·         Kaitan :
Sasaran yang strategis harus saling dihubungkan dalam suatu hubungan sebab-akibat. Misalnya, jika suatu organisasi memberikan karyawan dengan pelatihan yang perlu untuk “Mempromosikan Pembelajaran & Pertumbuhan”, maka organisasi itu akan dapat “Menyampaikan Pelayanan secara Kompetitif”. Ini akan mempengaruhi kemampuan organisasi itu untuk “Meningkatkan Pelayanan bagi Masyarakat” yang pada akhirnya “Menyediakan Aneka Pilihan Pelayanan”.
·         Ukuran & Target :
Untuk setiap sasaran strategis, ada satu set ukuran dan target strategis. Ini dijabarkan dalam  rencana strategis untuk setiap area fokus.




BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Balanced Scorecard adalah sebuah cara pandang baru bagaimana suatu organisasi akan dapat lebih baik lagi dikelola. Balanced scorecard merupakan bagian dari sistem manajemen strategis, yang perlu dirumuskan oleh setiap organisasi, agar dapat mencapai visi dan misinya secara efektif. Balanced scorecard memberikan prosedur bagaimana tujuan organisasi dirinci ke dalam sasaran-sasaran dalam berbagai perspektif secara lengkap, dengan ukuran-ukuran yang jelas.
Balanced scorecard merupakan mekanisme untuk membuat organisasi, termasuk organisasi pemerintah, berfokus pada strategi, karena penerapan balanced scorecard memungkinkan semua unit dalam organisasi memberikan kontribusi secara terukur pada pelaksanan strategi organisasi. Balanced scorecard seyogyanya dikembangkan oleh setiap organisasi pemerintah untuk mempertajam perannya dalam menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan, sehingga membedakannya dengan organisasi pemerintah lain. Tugas pengawasan oleh DPR terhadap pemerintah akan dipermudah jika instansi pemerintah memiliki strategi berbasis balanced scorecard. Perumusan balanced scorecard bukan suatu pekerjaan sekali jadi, melainkan tugas yang terus menerus, dengan setiap saat  ada proses penyempurnaan dan yang terpenting adalah ia dimanfaatkan untuk mencapai visi dan misi organisasi.





[1] Agustinis Sri wahyudi, Manajemen strategik (pengantar proses berfikir strstegik,) Binarupa Aksara. Jakarta. Hlm 15

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Text Widget

Powered by Blogger.

TUGAS KULIAH, MAKALAH, ADMINISTRASI PUBLIK, KEBIJAKAN, MANAGEMEN, KEPEMIMPINAN, ORGANISASI DAN KEAG

Blogger templates

Blogroll