MANAJEMEN STRATEGIS PERUBAHAN ORGANISASI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dewasa ini
teknologi informasi dan sistem informasi berkembang sangat pesat, kemajuan tersebut merupakan sesuatu yang tidak
bisa dihindarkan dalam kehidupan manusia, karena kemajuan teknologi berjalan
sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.Teknologi informasi yang semakin canggih ini dapat diandalkan untuk mendukung
berbagai aktivitas, baik secara organisasi, individu dan juga sosial.Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut
kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh
perangkat-perangakat mesin, seperti computer, kendaraan, handphone, dan lain
sebagainya.Peran aplikasi teknologi informasi saat ini sudah menjadi
suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan, sekaligus menjadi tempat bergantung
para penggunanya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan.Implikasi perkembangan iptek ini mau tidak mau
menimbulkan perubahan dalam organisasi baik itu bagi organisasinya sendiri
maupun anggotanya. Perkembangan iptek ini telah membawa banyak perubahan
organisasional dalam berbagai area seperti struktur, otoritas, kekuatan, tugas
dalam pekerjaan, jenjang karier karyawan, supervisi, serta pekerjaan manager. Perkembangan iptek juga menimbulkan
berbagai dampak pada individu dalam pekerjaannya.
1.2. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan
perubahan organisasi?
2.
Apa faktor yang
mempengaruhi perubahan organisasi?
3.
Bagaimana pengaruh
perkembangan Iptek terhadap perubahan organisasi?
4.
Bagaimana peran
teknologi informasi bagi organisasi?
5.
Bagaimanaimplementasi teknologi
dalam organisasi
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui mengenai pengertian perubahan
organisasi, faktor yang mempengaruhi perubahan organisasi, pengaruh
perkembangan Iptek terhadap perubahan organisasi, peran teknologi informasi bagi
organisasi dan implementasi teknologi dalam organisasi.
1.4. Sistematika Penulisan
Untuk
menjelaskan dari uraian-uraian yang terdapat pada rumusan masalah, makalah ini
dituangkan dalam sistematika penulisan yang meliputi pendahuluan, isi, atau
pembahasan, dan penutup/kesimpulan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Perubahan Organisasi
Perubahan
merupakan pergeseran dari keadaan sekarang organisasi ke keadaan yang
didinginkan dimasa yang akan dating. Perubahan tersebut dapat terjadi pada
struktur organisasi, proses mekanisme kerja, SDM dan budaya. Perubahan dilakukan
untuk memperbaiki kemampuan organisasi dalam menyesuaika diri dengan perubahan
lingkungan dan disisi lain mengupayakan perubahan perilaku karyawan untuk
meningkatkan produktivitasnya. [1]
Perubahan
organisasi adalah perpindahan ke arah yang lebih baik untuk mempertahankan
keberadaan organisasi terhadap tuntutan perubahan zaman.Organisasi harus
berubah jika ingin tetap bertahan (hidup) akibat tuntutan lingkungan yang
selalu berubah dan persaingan yang semakin ketat.
Perubahan
organisasi berbeda dengan perkembangan organisasi.Perbedaan antara perubahan
organisasi dengan perkembangan adalah perubahan organisasi berfokus pada
individu, interaksi antara individu di dalam organisasi dan organisasi itu
sendiri.Sedangkan perkembangan organisas ialah perubahan untuk meningkatkan
nilai dan keberadaan sumber daya organisasi seperti pelatihan manajer dalam
meningkatkan kompetensinya di bidang pemecahan masalah, pelatihan anggota organisasi
selaku bawahannya.[2]
2.2. Faktor-faktor Penyebab Perubahan
Organisasi
1. Faktor Eksternal
Faktor
eksternal ialah penyebab perubahan yang berasal dari luar organisasi atau
lingkungan.Perubahan tersebut terjadi karena lingkungan memang menuntut terjadinya
perubahan.Beberapa diantaranya ialah perkembangan teknologi, faktor ekonomi,
peraturan pemerintah, tuntutan konsumen dan globalisasi.perkembangan dan
kemajuan teknologi merupakan penyebab penting dilakukannya perubahan , karena
dituntut untuk menerapkan temuan tenologi yang lebih modern. Pada era modern
ini penerapan temuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak dapat dielakkan.
Karena organisasi yang tidak tanggap dan tidak sanggup menyerap berbagai temuan
teknologi tersebut dengan cepat dan tepat akan tertinggal dan lambat laun akan
mengalami kemunduran.
2. Faktor Internal
Faktor
internal adalah penyebab dilakukanya perubahan yang berasal dari dalam
organisasi yang bersangkutan, yang dapat berasal dari hubungan antar anggota,
proses kerja sama, problem keuangan, tuntutan anggota dan struktur organisasi.
2.3. Pengaruh Perkembangan Iptek terhadap
Perubahan Organisasi
Perkembangan
teknologi yang pesat berakibat pada lahirnya berbagai ilmu yang baru dan
beraneka ragam temuan serta trobosan terjadi dalam bidang teknologi.Berbagai
temuan dan trobosan di bidan perangkat keras dibarengi pula oleh perkembangan
di bdang perangkat lunak yang mendukung aplikasinya yang semakin beraneka ragam
oleh para “pekerja pengetahuan”. Oleh karena itu, setiap pengambil keputusan
strategic mutlak perlu memahami perkembangan teknologikal yang sudang, sedang
dan akan terjadi karena dengan demikian ia mengetahui untuk segi dan proses
bisnis yang mana teknologi tertentu akan diterapkan.
Pembuktian
kebenaran pandanagan di atas dapat dilakukan dengan menyoroti dua segi
manajemen bisnis, yaitu bidang fungsional dan berbagai proses organisasional.
1. Bidang fungsional
Aplikasi teknologi di bidang fungsional semakin meluas
contohnya robotisasi produksi yang semakin dirasakan sebagai suatu kebutuhan
mutlak dalam rangka peningkatan efesiensi kerja dan mutu produk.
2. Proses organisasional
Dalam berbagai proses organisasional terjadi juga
aplikasi yang semakin meluas contohnya dalam proses pengambilan keputusan,
kehadiran “personal computer” dan “Notebook” sudah mengubah pola pemprosesan
data dari yang sentralistik menjadi desentralistik. Bahkan “Teleconferencing”
sebagai wahana pengambilan keputusan bukan merupakan hal yang aneh
lagi.Kegiatan surat-menyurat pun sudah sarat dengan pemanfaatan teknologi.Bahkan
mekin senter dengan sebutan “kantor tanpa kertas”.
Dalam
kaiatan ini kiranya relevan untuk menekankan bahwa jika orientasi para
pengambil keputusan stategik “semata-mata orientasi efesiensi”, pemanfaatan
teknologi cenderung semakin meluas dan meliputi makin banyak segi dan proses
organisasional. Tetapi, para pengambil keputusan strategic harus menyadari pula
bahwa perkembangan teknologi yang secaggih apa pun, orientasi manusia tetap
sangat penting Karena dengan kehadiran pemanfaatan teknologi yang paling
canggih pun unsur manusia tetap merupakan unsur yang paling penting.[3]
Teknologi
dalam organisasi memiliki peranan utama dalam mempelajari sifat-sifat dari
teknologi suatu organisasi dan hubungan teknologi terhadap struktur
organisasi.Dalam teori organisasi yaitu dengan prinsip ketergantungan
(contingency), menyatakan bahwa karakteristik organisasi mempunyai
ketergantungan terhadap faktor-faktor teknologi yang pada akhirnya berkembang
menjadi pendekatan modern dalam teori organisasi.
Adapun
dampak perkembangan Iptek terhadap perubahan organisasi, yaitu:
1.
Dampak Iptek terhadap
perubahan organisasi
Penggunaan teknologi informasi, termasuk Web, telah membawa
banyak perubahan organisasional dalam berbagai area, antara lain:
a.
Struktur organisasi, otoritas,
kekuatan
Iptek
memungkinkan peningkatan produktivitas para manajer, perluasan pengendalian
(banyak karyawan untuk tiap supervisor), dan pengurangan jumlah manajer serta
tenaga ahli. Maka akan semakin sedikit tingkat manajerial yang akan ada dalam
banyak perusahaan, dan akan makin sedikit pula staf manajer operasi. Hierarki
organisasional yang lebih datar akan menghasilkan pengurangan dalam jumlah
total karyawan, rekayasa ulang proses bisnis, peningkatan produktivitas
karyawan, dan kemampuan karyawan di tingkat yang lebih rendah untuk melakukan
pekerjaan di tingkat yang lebih tinggi melalui dukungan sistem informasi.
Perkembangan terbaru dalam sistem terkomputerisasi mengubah struktur kekuatan
dalam perusahaan.
b. Tugas dalam pekerjaan
Sebuah
tugas dalam pekerjaan akan berhubungan dengan tanggung jawab pekerjaan
tersebut. Dalam hal ini TI mengubah tugas dalam pekerjaan dan kumpulan
kemampuan.Tanggung jawab pekerjaan penting tidak hanya karena berkaitan dengan
stuktur perusahaan, tetapi juga karena berkaitan dengan kepuasan karyawan,
kompensasi, status, dan produktivitas. Berbagai perubahan dalam tanggung jawab
pekerjaan terjadi ketika restrukturisasi proses bisnis dilakukan, dalam hal ini
diperlukan kemampuan komputer dalam tingkat yang lebih tinggi untuk para
pekerja dan perlunya pelatihan ulang.
c.
Jenjang karier karyawan
Peningkatan
penggunaan TI dalam perusahaan secara signifikan dan dapat menimbulkan dampak
tidak terduga atas jenjang karier.Telah banyak profesional berkeahlian tinggi
yang telah mengembangkan kemampuan mereka melalui pengalaman selama
bertahun-tahun, memiliki serangkaian posisi yang menghadapkan mereka pada
situasi yang makin sulit dan rumit.Penggunaan e-learning dan tutorial inteligen dapat menjadi jalan pintas bagi
pembelajaran ini karena memungkinkan pengangkapan dan pengelolaan penggunaan
pengetahuan secara lebih efisien.
d.
Supervisi
Fakta
bahwa pekerjaan seorang karyawan dilakukan secara online dan disimpan secara
elektronik menimbulkan kemungkinan adanya supervisi elektronik yang lebih
besar. Supervisi jarak jauh lebih banyak menekankan pada pekerjaan yang
diselesaikan dan lebih sedikit berkaitan dengan hubungan personal serta politik
kantor. Dalam hal ini internet memiliki potensi untuk meningkatkan supervisi
jarak jauh.
e.
Pekerjaan manajer
Tugas
yang paling penting bagi manajer adalah mengambil keputusan. TI dapat mengubah
cara pengambilan keputusan dibuat, dan akibatnya juga mengubah pekerjaan para
manajer. Bagi para manajer teknolog informasi memberi mereka waktu untuk keluar
dari kantor dan masuk ke lapangan. Mereka juga dapat meluangkan lebih banyak waktu
untuk aktivitas perencanaan.Pengumpulan informasi untuk pengambilan keputusan
kini dapat dilakukan secara lebih cepat melalui mesin pencari dari internet. TI
mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melengkapi tahapan dalam proses
pengambilan keputusan. TI juga dapat mengubah syarat kepemimpinan, contohnya
komunikasi langsung yang biasanya dilakukan dapat digantikan oleh e-mail dan
konferensi terkomputerisasi. Hal tersebut menyebabkan kualitas kepemimpinan
yang berkaitan dengan kehadiran fisik akan berkurang. Kepemimpinan yang efektif
dapat dianggap lebih berkaiatan dengan komunikasi berbasis komputer.
2.
Dampak Iptek terhadap individu dalam organisasi
Teknologi
informasi menimbulkan berbagai dampak pada orang (individu) dalam pekerjaannya.
a.
Dampak Dehumanisasi dan Psikologis
Banyak
orang merasa kehilangan identitas, atau dehumanisasi, akibat komputerisasi
karena komputer mengurangi atau meniadakan elemen manusia yang hadir dalam
sitem yang tidak terkomputerisasi. Teknologi seperti e-commerce memang bertujuan
meningkatkan produktivitas, namun teknologi ternyata membawa pengaruh
psikologis yang negatif seperti yang ditimbulkan oleh kehadiran internet yang
memudahkan individu untuk bekerja di rumah atau berbelanja online melalui
internet yang dapat dilakukan dengan mudah dan praktis di rumah, hal tersebut
menimbulkan pengaruh isolasi yang besar bagi individu yang akan berkembang pada
psikologis individu yang merasa kesepian dan depresi. Web juga dapat
menyebabkan web addict pada individu sehingga mengabaikan aktivitas social
individu tersebut.
b. Kecemasan Informasi
Dampak
negatif lain dari era informasi adalah kecemasan informasi, yaitu perasaan
tidak nyaman yang ditimbulkan oleh kelebihan informasi. Seperti frustasi dengan
ketidakmampuan untuk terus mengikuti jumlah data yang disajikan di kehidupan si
individu tersebut.
c.
Tekanan Pekerjaan
Peningkatan
beban pekerjaan dapat memicu tekanan pekerjaan. Walaupun komputerisasi telah
memberi manfaat bagi perusahaan, namun komputerisasi juga menimbulkan
peningkatan beban kerja bagi individu (karyawan), karyawan akan merasa
kewalahan dan merasa tidak nyaman, hal tersebut berpengaruh negatif pada
produktivitas karyawan tersebut.
d. Video display, radiation exposure, penggunaan keyboard dalam
waktu yang lama
Kontak
ke terminal tampilan video (video display terminal) menimbulkan risiko terkena
radiasi, yang berhubungan dengan kanker serta masalah kesehatan
lainya.Penggunaan keyboard dalam waktu yang lama juga memberikan dampak negatif
bagi kesehatan individu seperti cedera otot, sakit punggung dan ketegangan otot
lengan tangan serta jari.
2.4 Peran Teknologi Informasi Bagi Organisasi
Peran
teknologi informasi bagi sebuah perusahaan dapat kita lihat dengan menggunakan
kategori yang diperkenalkan oleh G.R. Terry, ada 5 peranan mendasar teknologi
informasi di sebuah organisasi, yaitu:
1.
Fungsi Operasional
Fungsi operasional membuat struktur organisasi menjadi
lebih ramping telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena
sifat penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait
dengan manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai
supporting agency dimana teknologi informasi dianggap sebagai sebuah firm
infrastructure.
2.
Fungsi Monitoring and Control
Mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi
akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial
embedded di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit
terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship yang memungkinkan
terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait.
3.
Fungsi Planning and Decision
Mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang
lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis
perusahaan dan merupakan sebuah knowledge generator bagi para pimpinan
perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan
penting sehari-harinya.Tidak jarang perusahaan yang pada akhirnya memilih
menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan
dan/atau pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebut di atas.
4.
Fungsi Communication
Secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure
dalam era organisasi moderen dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya
sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi,
berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi.
5.
Fungsi Interorganisational
Fungsi iterorganisational merupakan sebuah peranan
yang cukup unik karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan
untuk melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan
lain.
2.5 Implementasi Teknologi dalam Organisasi
Implementasi
teknologi dalam kegiatan operasional organisasi akan memberikan dampak yang
cukup signifikan bukan hanya dari efisiensi kerja tetapi juga terhadap budaya
kerja baik secara personal, antar unit, maupun keseluruhan institusi.
Pengelolaan administrasi kerja berbasis teknologi informasi juga harus
mempertimbangkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung
optimalisasi pada pemanfaatan atau implementasi teknologi informasi yang
bertahap yang dimulai dengan perencanaan, pengembangan, ahli kelola,
operasional sampai dengan tahap pemeliharaan.
Dengan
adanya teknologi informasi, maka produktivitas suatu organisasi atau perusahaan
akan meningkat, serta dapat membuat model bisnis yang sulit ditiru oleh
pesaing, karena pada dasarnya peranan teknologi informasi bagi setiap
perusahaan bersifat unik dan spesifik. Hal tersebut disebabkan karena
masing-masing organisasi atau perusahaan memiliki strategi yang berbeda satu
dengan yang lainnya.
Implementasi
teknologi informasi dalam suatu organisasi atau perusahaan juga berkaitan
dengan keunggulan kompetitif untuk meningkatkan kualitas informasi, pengawasan
kinerja organisasi atau perusahaan menggunakan teknologi informasi baik sebagai
alat bantu maupun strategi yang tangguh untuk mengintegrasikandan mengolah data
dengan cepat dan akurat serta untuk penciptaan produk layanan baru sebagai daya
saing untuk menghadapi kompetisi.
Selain
itu implementasi teknologi informasi memiliki dampak positif yang secara umum
adalah terjadi efisiensi waktu dan biaya yang secara jangka panjang akan
memberikan keuntungan ekonomis yang sangat tinggi. Oleh karena itu,
pengoperasian secara optimal juga harus diperhatikan, agar semua perangkat
teknologi informasi bersifat multi fungsi sehingga dalam pengembangan
selanjutnya diupayakan terjadi integrasi perangkat.
Pemanfaatan
teknologi informasi akan melibatkan semua karyawan dalam organisasi yang
dioperasikan secara rutin oleh staf administrasi dan bagian teknologi
informasi. Karyawan dengan kualifikasi tertentu baik bagian teknologi informasi
maupun bagian lain perlu dilibatkan selain untuk memberikan masukan juga untuk
mempersiapkan karyawan dalam menghadapi perubahan. Di sisi lain, diperlukan
kesadaran personal lainnya tehadap manfaat sistem bagi dirinya dan kemudahan
penggunaannya secara bertahap akan memberikan motivasi untuk menigkatkan
kemampuan mereka.
Berdasarkan
struktur organisasi, pemanfaatan teknologi informasi diklasifikasikan menjadi 3
kategori, yaitu:
1.
Perbaikan efisiensi
Pemanfaatan teknologi informasi untuk perbaikan
efisiensi diterapkan pada level operasional organisasi. Pada kategori ini,
pemanfaatan teknologi informasi diukur dengan penurunan waktu dan biaya proses.
2.
Perbaikan efektivitas
Pemanfaatan teknologi informasi untuk perbaikan
efektifitas diterapkan pada level manajerial organisasi. Pada kategori ini,
pemanfaatan teknologi informasi diukur dengan kemudaan dan kecepatan memperoleh
status pencapaian target organisasi.
3.
Strategic Improvement
Pemanfaatan teknologi informasi untuk strategic
improvement (perbaikan daya saing) diterapkan pada level eksekutif organisasi.
Pada kategori ini, pemanfaatan teknologi informasi diukur dengan kemudahan dan
ketepatan pengambilan keputusan oleh eksekutif.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perkembangan
Iptek sangat cepat dirasakan baik bagi masyarakat maupun organisasi.Perkembangan
iptek merupakan salah satu factor yang mempengaruhi perubahan organisasi.Perubahan
organisasi merupakan perindahan kea rah yang lebih baik dalam suatu organisasi
yang lebih berfokus pada individu, interaksi antara individu di dalam
organisasi dan organisasi itu sendiri.
Dalam
implementasinya, iptek memberikan perubahan lingkungan organisasi dalam dua
bidang yaitu bidang fungsional dan berbagai proses organisasional. Bidang
fungsional merupakan bidang yang berkaiatan dengan fungsi dalam organisasi
seperti bidang pemasaran, produksi, dll. Sedangkan berbagai proses
organisasional merupakan segala hal yang berkaiatan dengan proses dalam
organisasi seperti pengambilan keputusan, struktur organisasi, dll
Pada
dasarnya perkembangan iptek memberikan perubahan yang besar dalam lingkungan
organisasi.Perubahan tersebut dapat dirasakan baik oleh organisasinya sendiri
maupun individu yang berada dalam organisasi tersebut. Selain itu,
perubahan yang dirasakan juga dapat
berdampak negative mauoun positif.
Perkembagan
teknologi yang pesat telah banyak menggantikan peran manusia dalam organisasi
tersebut tetapi, hal tersebut tidak akan menghilangkan esensi bahwa peran
sumber daya manusia yang handal tetap dibutuhkan karena sumber daya manusia
merupakan unsure yang paling penting dalam organisasi.
3.2. Saran
Agar
perubahan organisasi tidak malah menjadi masalah yang fatal maka, pemanfaatan
Iptek harus disesuaikan dengan kebutuhan organisasi tersebut dan adanya kesiapan
dari sumber daya manusia dalam organisasi tersebut. Pemanfaatan iptek juga
harus disesuaikan dengan visi, misi dan tujuan organisasi agar pamanfaatan
iptek yang dilakukan justru menimpang dari visi, misi dan tujuan organisasi
karena pada hakekatnya pemanfaatan iptek merupakan sebagai penunjang dari
pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi, bukan sebaliknya visi, misi, dan
tujuan yang dikendalikan atau penunjang perkembangan iptek.
DAFTAR PUSTAKA
Orbit, Thomas, . 2012.Teori Organisasi. Palangka Raya :
Universitas Palangka Raya.
Nasution,
M. Nur,. 2010. Manajemen perubahan.Ghalia
Indonesia: Bogor
Usman, Husaini.. 2011.Manajemen
Teori, Praktik danRiset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Siagian, Sondang . 2012.Manajemen
Stratejik. Jakarta: Bumi Aksara
[1] Drs. M. Nur Nasution, Manajemen perubahan, Ghalia Indonesia,
Bogor, 2010, hlm 3-6
[2] Prof. Dr. Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik danRiset
Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta 2011, hlm 238-239.
[3] Prof. Dr. Sondang P
Siagian, Manajemen Stratejik, Bumi
Aksara, Jakarta, 2012, hlm 80-81
administrasi, administrasi bisnis, administrasi perusahan negara, MAKALAH, manajemen, organisasi, tugas
0 komentar:
Post a Comment